Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, yang artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" (QS. Al-Baqarah 2 : 30)
Tugas manusia sebagai khalifah di bumi ini, selain tugas utamanya, yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, manusia Allah turunkan ke bumi dengan segala fasilitasnya yang telah Allah sediakan dan tentunya bukan untuk dipergunakan begitu saja, melainkan untuk dijaga, dilestarikan, dimanfaatkan keberadaannya.
@@@ Manusia Sebagai Khalifah Di Bumi - Pemimpin Dirinya Sendiri @@@
Manusia sebagai khlaifah di bumi artinya setiap manusia adalah khalifah, pemimpin bagi dirinya sendiri sebelum menjadi pemimpin saudaranya yang lain.
Sudahkah kita menjadi pemimpin diri kita sendiri ??? Dengan belajar mengontrol apa yang ada dipikiran kita, hati kita, tingkah laku dan sikap kita bagaimana seharusnya yang baik untuk ditampilkan, tanpa kita
sadari bahwa kita sedang memimpin diri kita sendiri.
Kita hidup di dunia akan selau dihadapkan pada dua pilihan, yaitu akan selalu berujung dengan baik atau buruk. Apakah itu bersangkutan dengan diri kita sendiri, alam ini, atau hubungan kita dengan saudara-saudara kita yang lainnya. Itulah kelebihan kita lainnya sebagai manusia, yaitu diberi-Nya pilihan.
Dengan akal manusia memiliki kebebasan berfikir dan kemampuan memilih yang menjadi dasar adanya pertanggungjawaban atas pilihannya.
@@@ Tugas Manusia Sebagai Khalifah Di Bumi @@@
Lalu, apa tugas kita manusia sebagai khalifah di bumi ??? Selain tugas manusia sebagai khalifah di bumi yang utama, yaitu beribadah kepada Sang Maha Pencipta, tugas yang lainnya manusia sebagai khalifah di bumi ini adalah menjaga alam dan isinya.
Manusia dilengkapi hidup dan kehidupannya denga akal dan kalbu. Dengan akal manusia bisa berpikir, mengembangkan alat dan teknologi untuk mempermudah hidup dan kehidupannya yang melahirkan sains dan teknologi.
Dengan kalbu manusia bisa mengembangkan hidupnya dengan tenggang rasa, solidaritas, cinta, kasih sayang, berbagi dan peduli dengan sesamanya yang melahirkan kolektivitas dan kebersamaan. Dengan kalbu, manusia dapat mengembangkan hidupnya dengan nilai keruhaniaan (spiritualitas) yang menyebabkannya dapat merasakan adanya kekuatan di luar dirinya (kekuatan supernatural). Singkatnya, akal dan kalbu melahirkan peradaban manusia yang komprehensif meliputi aspek intelektual, emosi, spiritual, ekonomi, dan sosial)
Manusia sebagai khalifah memiliki kedudukan sebagai "wakil Allah" yang bertugas untuk mengelola alam raya sebaik mungkin sesuai keinginan Allah sebagai pemberi amanah. Manusia dituntut untuk menciptakan harmoni, baik dengan Allah sebagai pemberi amanah, dengan alam sekitar sebagai objek yang diamanahkan, dan sesama manusia sebagai partner dalam menjalankan amanah tersebut.
Allah menciptakan manusia untuk menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Arti dari manusia sebagai khlaifah adalah manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi penguasa dan mengatur semua yang ada di bumi, mulai tumbuhan, hewan, sungai, air, hutan, laut, dan lain-lain. Alam yang telah memberi kita bahan untuk hidup, yang telah membuat kita merasa nyaman berada di bumi, harus kita jaga keberadaannya. Yaitu dengan menggunakan apa yang ada di alam secukupnya tanpa harus berlebihan.
Peran pertama manusia sebagai khalifah adalah al'imarah (memakmurkan bumi) dan peran kedua manusia sebagai khalifah adalah arri'ayah (menjaga bumi dari upaya perusakan yang datang dari semua pihak)
Manusia sebagai khalifah harus dapat memanfaatkan semua yang ada di muka bumi ini demi kemaslahatannya.
Tugas lain manusia sebagai khalifah di bumi adalah saling menyayangi dan menolong sesama saudaranya, sesama umat manusia. Allah menciptakan kita beragam bukan untuk saling menjatuhkan, atau saling bermusuhan melainkan untuk saling mengenal. Supaya kita bisa belajar antara satu sama lainnya. Karena itu jangan jadikan perbedaan yang ada sebagai alasan perpecahan.
Kita hidup di dunia ini butuh orang lain, antara satu sama lainnya saling ketergantungan. Tanamkan rasa toleransi, sayang menyayangi, dan senantiasa saling tolong menolong, serta selalu mengingatkan dalam kebaikan.
Selain itu, tugas manusia sebagai khalifah di bumi adalah memelihara bumi, termasuk di dalamnya memelihara akidah dan akhlak manusia yang berperan sebagai Sumber Daya Manusia, serta mencegah perbuatan jahiliyah (merusak dan menghancurkan alam).
Manusia yang mampu menjalankan hal-hal yang telah disebutkan tersebut, menandakan sunatullah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi sudah sungguh-sungguh dilaksanakan dengan baik oleh manusia itu, khususnya manusia yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
***
Dalam kerangka kehambaan dan kekhalifahan di atas, penciptaan potensi manusia, kebebasan dan pilihan bebas yang dimiliki manusia menjadi bermakna. Kehadiran Rasul dengan kitab suci dan misinya menjadi jelas manfaat dan kegunaannya. Masalahnya, terpulang kepada kesadaran manusia, akan diarahkan kemana hidup yang singkat ini ???
Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan Segala Kemuliaan. Curahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, juga kepada para keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan semesta Alam. Amiin.
Sumber
Jumat, 13 Januari 2012
Mengapa Manusia Jadi Khalifah Di Bumi ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar