:: Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh :: Selamat datang di website resmi Masjid Amal Bakti - Puncak Sekuning - Palembang :: Semoga isi dari website ini bisa bermanfaat untuk kita semua :: Terima kasih atas kunjungannya :: Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ::
===========================================================
===========================================================

Jumat, 23 September 2011

Keutamaan Shalat Tahajud


Di antara ajaran Rasulullah SAW yang paling dianjurkan adalah shalat Tahajud. Sehingga, dalam literatur fikih Islam, shalat Tahajud diberi hukum sunah muakkadah (sangat dianjurkan).

Shalat Tahajud ini dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya dan disyaratkan tidur terlebih dahulu. Pelaksanaan Tahajud itu sendiri dikaitkan dengan waktu yang utama, yaitu sepertiga malam terakhir. Bahkan, ada yang menyebut waktu shalat Tahajud adalah di saat ketika kita dapat mendengar suara jarum yang jatuh di atas lantai.

Allah SWT berfirman, ”Dan di antara waktu malam, maka bertahajudlah sebagai (ibadah) kesunatan bagimu, semoga Tuhan mengangkatmu ke derajat yang mulia.” (Al-Israa’: 79).

Untuk melaksanakan shalat Tahajud memang merupakan perjuangan yang sangat berat. Apalagi ia dilaksanakan pada waktu manusia sedang enak-enaknya tidur, dalam udara yang dingin, bahkan harus perang melawan nafsu dan setan yang akan selalu membisikkan untuk tidur lelap. Namun, Allah Maha Mengetahui setiap ibadah hamba-Nya dan Maha Penyayang terhadap usaha taqarrub kepada-Nya, Dia memberikan fadhilah (keutamaan) yang besar kepada siapa saja yang melakukan ibadah sunah ini, yaitu derajat yang mulia, baik di dunia ini maupun di hadapan-Nya nanti, sebagaimana tersirat dalam ayat di atas.

Sebuah hadis qudsi tentang fadhilah Tahajud ini, sebagaimana diriwayatkan Bukhari, Muslim, Malik, Turmudzi, dan Abu Dawud, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Tuhanmu yang Maha Pemberi Berkah dan Maha Mulia, selalu turun ke langit dunia setiap malam, pada paruh waktu seperti tiga malam terakhir, dan Dia berfirman, ‘Barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, barangsiapa mengajukan permintaan kepada-Ku akan Aku berikan, dan barangsiapa memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni’.”

Mahasuci Allah. Itulah tiga keutamaan shalat Tahajud dan ketiganya pula merupakan harapan setiap hamba. Setiap hamba pasti berharap doanya terkabul, permintaannya diberikan, dan dosa-dosa diampuni. Mustahil bagi seorang hamba berharap bahwa setiap doanya ditolak, permintaannya diabaikan, dan dosa-dosanya terus menumpuk.

Alangkah indahnya jika setiap kita umat Islam bisa mengumandangkan adzan, lalu shalat Tahajud, dan kemudian dilanjutkan dengan doa. Doa untuk kebaikan dan kesejahteraan bangsa, meminta rezeki yang halal, ilmu yang bermanfaat, serta kehidupan yang baik (hasanah). Kita memohon ampun setiap dosa yang kita sengaja maupun tidak sengaja, dengan segala pengakuan khilaf kepada Rabb yang Maha Pengampun.

Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah pendiri langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Raja langit dan bumi, serta segala yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi, serta segala yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkau-lah al-Haq, janji-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu adalah benar, firman-Mu adalah benar, surga dan neraka-Mu adalah benar, para nabi-Mu adalah benar dan Muhammad SAW adalah benar serta hari kiamat adalah benar. Wallahu a’lam. (M. Wakhid Hidayat)

Sumber

Baca Selengkapnya......

Rahasia Bangun Tidur Sempurna


Benarkah kualitas seseorang ketika menjalani hidupnya bisa dilihat dari cara bangun tidurnya? Hal ini dibenarkan dr. Sagiran, M.Kes., Sp.B. Dosen dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini mengatakan, “Sering seseorang menjalani harinya dengan kurang optimal bahkan sangat tidak efektif dan tak produktif karena gagal dalam menjalankan hal-hal penting ketika dia bangun tidur. Dokter kelahiran Bantul ini melanjutkan, “Orang tersebut biasanya dalam kondisi lemas, badan tidak enak, dan merasa enggan beraktivitas, sehingga hari itu mungkin menjadi hari yang tidak menyenangkan baginya.”

Nah, mengapa kita terasa begitu malas dan enggan beranjak dari tempat tidur? Menurut Nabi Muhammad saw, saat manusia tidur maka setan mengikatnya dengan tiga simpul ikatan, dan satu persatu ikatan itu akan lepas. Nah, bagaimana cara membuka ikatan tersebut?

Pertama, saat membuka mata segeralah berdoa dan bersyukur bahwa telah dibangunkan kembali, maka ikatan yang pertama akan lepas dan syetan akan ketakutan bila ikatan selanjutnya juga lepas. Nabi mengajarkan kita untuk berdoa, “Alhamdulillahillad zi ahyaana ba’da maa amaatana wa ilahin-nushur” (segala puji bagi-Mu ya Allah Dzat yang telah menghidupkan aku kembali setelah aku mati dan sesungguhnya kepada Nyalah aku akan kembali).

Untuk melepaskan ikatan yang kedua, maka orang tersebut mengambil air wudhu. Lewat air wudhu setan betul-betul setan akan ketakutan dan melepaskan ikatan yang kedua. Sedangkan ikatan yang ketiga akan lepas apabila manusia mengerjakan shalat dua rakaat.

Berikut ini langkah yang dapat membantu kita sukses menjalani ritual bangun tidur, antara lain:

1. Segera ucapkan doa, begitu mata terbuka.

2. Bila tubuh merasa kurang enak, duduklah dalam posisi duduk pembakaran, usaplah bekas tidur di wajah dengan tangan (lihat gambar).

3. Minum air putih.

4. Segeralah berdiri dan turun dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi.

5. Akhirilah hajat di kamar mandi dengan berwudhu, atau mandi.


Lengkaplah sudah kesegaran tubuh Anda dan siap untuk melaksanakan shalat.

Tip diatas diambil dari buku Mukjizat Gerakan Shalat, yang disusun oleh dr. Sagiran, M.Kes., Sp.B dan diterbitkan oleh Qultummedia. Dalam buku ini banyak mengulas secara holistik hubungan salat dengan struktur tubuh dalam tinjauan medis.

Baca Selengkapnya......