:: Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh :: Selamat datang di website resmi Masjid Amal Bakti - Puncak Sekuning - Palembang :: Semoga isi dari website ini bisa bermanfaat untuk kita semua :: Terima kasih atas kunjungannya :: Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh ::
===========================================================
===========================================================

Jumat, 14 Oktober 2011

Arak Menjadi Madu


Pada suatu hari, Umar bin Khatab sedang bersiar-siar di lorong-lorong dalam kota Madinah. Di ujung simpang jalan beliau terserempak dengan pemuda yang membawa kendi. Pemuda itu menyembunyikan kendi itu di dalam kain sarung yang diselimutkan di belakangnya. Timbul keanehan di hati Umar bin Khatab apabila terlihat keadaan itu, lantas bertanya, "Apa yang engkau bawa itu?"

Karena panik sebab takut dimarahi Umar yang terkenal dengan ketegasan, pemuda itu menjawab dengan terketar-ketar yaitu benda yang dibawanya ialah madu. Padahal benda itu ialah khamar. Dalam keadaannya yang berbicara bohong itu pemuda tadi sebenarnya ingin berhenti dari terus minum arak. Dia sesungguhnya telah menyesal dan insaf dan menyesal melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama itu. Dalam penyesalan itu dia berdoa kepada Tuhan supaya Umar bin Khatab tidak sampai memeriksa isi kendinya yang dilarang oleh agama itu.

Pemuda itu masih menunggu sebarang kata-kata Khalifah, "Kendi ini berisikan madu."

Karena tidak percaya, Khalifah Umar ingin melihat sendiri isi kendi itu. Rupanya doa pemuda itu telah dimakbulkan oleh Allah seketika itu juga telah menukarkan isi kendi itu kepada madu. Begitu dia berniat untuk bertaubat, dan Tuhan memberikan hidayah, sehingga niatnya yang ikhlas, ia terhindar dari pergolakan Khalifah Umar bin Khatab, yang mungkin membahayakan pada dirinya sendiri kalau kendi itu masih berisi khamar.

Allah Taala berfirman,

" Seteguk khamar diminum maka tidak diterima Allah amal fardhu dan sunatnya selama tiga hari. Dan sesiapa yang minum khamar segelas, maka Allah Taala tidak menerima sholatnya selama empat puluh hari. Dan orang yang tetap minum khamar, maka selayaknya Allah memberinya dari 'Nahrul Khabal'.

Ketika ditanya, "Ya Rasulullah, apakah Nahrul Khabal itu ?"

Jawab Rasulullah, "Darah bercampur nanah orang ahli neraka !"


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar